Dugaan pun muncul seiring berjalannya waktu. Ada yang bilang pesawat itu meledak dan jatuh terhempas ke lautan atau daratan. Jika demikian apakah ada yang mampu bertahan hidup? Jika Tuhan menentukan hidup, maka akan hiduplah mereka. Lagipula ada orang-orang yang masih mampu bertahan hidup meskipun terjatuh dari pesawat dan melayang ribuan kaki. Dilansir oddee.com, berikut ini orang-orang tersebut.
1. Jatuh Dari 33 Ribu Kaki
Jika teroris bisa meledakkan sebuah pesawat terbang, maka Tuhan bisa membuat siapapun hidup dari ledakan itu. Itulah yang dialami Vesna Vulovic, seorang pramugari berusia 22 tahun di Yugoslav Airlines DC-9. Saat itu Vesna sedang bertugas di atas pesawat dari Stockholm ke Belgrade. Lalu tiba-tiba sebuah bom yang diletakkan di pesawat itu meledak dan membuat pesawat terjun bebas dari ketinggian 33.330 kaki. Vesna berada di ekor pesawat yang terjatuh dan mendarat di lereng gunung bersalju dan dia adalah satu-satunya yang berhasil hidup di antara 28 penumpang dan kru. Selamat dari insiden maut, Vesna mengalami koma selama 27 hari dan menderita patah kaki serta cedera pinggul. 17 bulan lamanya Vesna dirawat secara intensif dan tebak kemudian apa yang dia lakukan, kembali bekerja di Yugoslav Airlines sampai 20 tahun berlalu. Namun pada Januari 2009 terungkap bahwa Yugoslav Airlines DC-9 tidak di-bom. Melainkan itu adalah teori konspirasi jika pesawat itu tak sengaja ditembak angkatan udara Cekoslowakia.
2. 6.000 Kaki Tanpa Parasut
Sebagai pecinta skydiver, pria asal Staffordshire ini tentu tak asing dengan melayang-layang di udara. Namun sepertinya skydiver hampir saja mengambil nyawa pria bernama James Boole ini. James pernah terjatuh dari ketinggian 6.000 kaki dengan kecepatan 100 km/jam di atas langit Rusia. Bahkan saat itu parasut yang melekat di tubuh James tak bisa terbuka. Banyak orang yang mengira bahwa James akan tewas seketika saat terjatuh ke bumi. Namun sepertinya Tuhan masih memberikan James kesempatan hidup. Saat itu beberapa detik sebelum menghujam bumi, pria berusia 31 tahun ini sukses membuka parasut meskipun tubuhnya menabrak bebatuan. James menderita patah tulang belakang dan iga yang untungnya dia berhasil hidup.
3. Jatuh 18.000 Kaki
Sebagai anggota skuadron RAF Jerman, Sersan Nicholas Stephen Alkemade harus siap dengan kemungkinan terburuk. Dan pilot berusia 21 tahun itu menemui bagian terburuk dalam kehidupannya pada 24 Maret 1944. Saat itu pesawat yang dia kemudikan diserang musuh dan terbakar lalu jatuh tak terkontrol. Karena parasutnya terbakar, Alkemade nekat melompat dari pesawat dengan tangan hampa. Alkemade hanya berpikir lebih baik mati menghujam bumi daripada terbakar. Saat itu Alkemade terjatuh dari ketinggian 5.500 meter (18.000 kaki) dan menabrak pohon pinus serta gundukan salju. Ajaibnya Alkemade selamat dan masih bisa menggerakkan kaki dan lengannya yang penuh luka sampai sempat merokok.
4. Pegang Kaki Teman di Langit
Penerbangannya pada tahun 1944 silam sepertinya tak akan dilupakan oleh pilot asal Australia bernama Joe Herman ini. Bagaimana tidak, pesawat Joe diledakkan musuh yang membuatnya terjun bebas tanpa parasut dan melayang di langit malam yang sangat gelap. Saat itu Joe kesulitan melihat benda-benda di sekitarnya dan dia hanya bisa merasakan puing-puing benda melayang. Berniat bertahan hidup, Joe merenggut sebuah puing yang ternyata adalah rekanya John Vivash. John berusaha menarik tali parasut dan mereka berdua berhasil turun ke bumi meskipun Joe mengalami patah tulang rusuk.
5. Terjerat di 2.500 Kaki
Pada Maret 1985, Dave Hodgman melompat dari ketinggian 12 ribu kaki sebagai bagaian dari formasi di atas langit Victoria, Australia. Namun Dave gagal mencapai formasi dan memilih bergeser. Saat dia membuka parasut di ketinggian 2.500 meter, Dave tak tahu bahwa beberapa meter di atasnya ada rekannya, Frank yang juga berusaha membuka parasutnya sendiri. Bisa kamu tebak, tubuh Frank dan Dave langsung bertabrakan dan parasut mereka berdua saling jerat dan membuat talinya kusut di langit bebas membuat mereka berdua terjun bebas menghempas bumi. Tanpa terkontrol mereka berdua berusaha bertahan hidup dan mendarat di tempat parkir dengan banyak batuan kerikil. Dave mengalami luka berat namun 3 bulan kemudian dia kembali menekuni hobinya. Sementara Frank? Dia hanya mengalami cedera ringan.
6. Satu-Satunya Yang Selamat
Mungkin terbang di malam Natal akan menjadi sesuatu yang tak akan diulangi oleh Juliane Koepcke. Bagaimana tidak, saat terbang dengan LANSA Flight 508 pada tahun 1971 silam dari Lima ke Pucallpa, pesawat yang terbang di cuaca buruk itu mengalami kecelakaan dan menewaskan seluruh 91 penumpang kecuali dirinya. Saat terjatuh dari ketinggian 3 kilometer ke hutan Amazon, Julianne masih berusia 17 tahun. Keesokan paginya dia menyadari bahwa dia sendiri. Penuh luka, gadis remaja itu berjalan di hutan Amazon dan melihat ibunya tewas dengan kondisi terikat di kursi pesawat. Beruntung bagi Julianne, dia ingat akan pesan ayahnya yang ahli biologi bahwa jika tersesat di hutan maka ikutilah aliran air. Julianne kemudian mencari sungai dan hampir saja diterkam buaya. 10 hari lamanya dia di hutan Amazon hanya dengan permen dan air serta luka di tubuh yang membusuk. Saat di delta sungai Shebonya, Julianne menemukan kano yang membawanya ke desa terdekat dan selamat.
7. Berenang Tanpa Pelampung
Kasus kecelakaan Yemenia Flight 626 yang terjadi pada 30 Juni 2009 silam memang membuat siapapun simpati. Namun kecelakaan itu justru membuat Bahia Bakari, remaja wanita berusia 14 tahun terkenal di seluruh dunia. Bahia diketahui sebagai satu-satunya yang selamat dari kecelakaan pesawat jenis Airbus A310 yang sedang menuju Comoros, Prancis itu. Ada 152 penumpang yang dikabarkan tewas termasuk ibu Bahia. Bahia sendiri diketahui berenang tanpa pelampung dan dia mengapung dengan puing pesawat dalam kegelapan samudera selama 13 jam lamanya. Saat itu Sima Com 2 yang mengetahui keberadaan Bahia dan berusaha membantu dengan menurunkan alat penyelamatan namun Bahia sulit meraihnya karena gelombang tinggi. Untung bagi Bahia, ada seorang nelayan bernama Maturaffi Selemane Libounah yang memilih melompat menolong gadis tersebut.
8. 22 Ribu Kaki Melayang
Alan Magee terlempar dari pesawat B-17 dalam sebuah misi tahun 1943 saat terbang di atas Prancis. Pilot asal New Jersey ini terjatuh dari ketinggian 20 ribu kaki (lebih dari 6.700 meter) sebelum menabrak atap kaca stasiun kereta api St. Nazaire. Entah bagaimana, atap kaca itu justru yang membuatnya masih bisa hidup saat ditemukan di lantai stasiun. Namun Magee langsung ditangkap oleh tentara Jerman yang heran bagaimana orang dengan luka 28 pecahan peluru, jatuh dari langit, patah tulang, rusak parah di hidung, mata, paru-paru, ginjal dan lengan kanan itu masih bisa bertahan hidup.
9. Pingsan di Langit
Letnan Chisov dari angkatan udara Uni Soviet mengalami hal mengerikan saat prajurit Jerman menyerang pesawatnya pada Januari 1942 silam. Hal itu membuat Chisov harus menyelamatkan diri dari ketinggian 22 ribu kaki. Di tengah pertempuran udara, Chisov memutuskan tak membuka parasut karena takut akan diserang musuh dan memilih untuk baru membuka parasut beberapa ribu kaki di bawah serangan udara. Namun tiba-tiba Chisov pingsan saat dia melayang di udara dan tak mampu menarik kabel parasutnya. Tubuh Chisov sendiri membentur tepian jurang bersalju pada kecepatan 120 - 150 m/jam lalu dia meluncur dan berguling terjatuh. Chisov menderita cedera tulang belakang dan patah tulang panggul namun selamat dan bisa terbang lagi 3 bulan kemudian!
10. Bayi 2 Tahun Selamat
Pernah menonton film FINAL DESTINATION bagaimana sebuah pesawat yang baru lepas landas meledak dan membunuh seluruh penumpang? Mungkin itu yang terjadi pada pesawat asal Sudan tahun 2003 silam ini. Setelah lepas landas dari bandara Sudan, pesawat ini tiba-tiba mengalami kecelakaan dan menewaskan 116 penumpang-nya kecuali Mohammed el Fateh Osman. Osman adalah bayi berusia 2 tahun yang ditemukan tersangkut di sebuah pohon dengan kondisi luka parah. Usut punya usut, diduga pesawat terbang jenis Boeing 737 itu mengalami masalah di salah satu mesin yang membuat pesawat jatuh 10 menit pasca lepas landas. Sebagai satu-satunya yang selamat, padahal ibunya ikut tewas, Osman langsung dilarikan ke rumah sakit. Kehilangan bagian bawah lengannya dan luka bakar, Osman berhasil selamat.
Sumber : Kapanlagi