Google hari ini tanggal 7 Februari 2014 memasang logo Olympic Charter atau Piagam Olimpiade untuk menandai digelarnya Olimpiade Musim Dingin Sochi 2014.
Olimpiade musim dingin tahun 2014 yang digelar di Sochi, Rusia, mengundang sedikit kontroversi. Saat ini tengah marak propaganda untuk mendukung hak-hak kaum gay sesuai dengan prinsip dalam Piagam Olimpiade (Olympic Charter). Hal ini tak terlepas dari hukum Rusia yang kurang mendukung homoseksualitas.
Memang, di Rusia, tidak ada larangan terhadap penyuka sesama jenis. Meskipun demikian, negara tersebut tetap memberlakukan pembatasan informasi terhadap anak-anak berkaitan dengan homoseksualitas. Pemerintah Rusia diyakini tidak menyampaikan informasi yang cukup bahwa hubungan sesama jenis sama normalnya dengan hubungan heteroseksual.
Bagi atlet dan pihak-pihak terkait yang mendukung hak kaum gay, hukum di Rusia menunjukkan diskriminasi. Dan, hal tersebut bertentangan dengan prinsip kelima dalam Piagam Olimpiade yang berbunyi, “Segala bentuk diskriminasi terhadap negara, orang atau ras, agama, politik, jenis kelamin, tidak sesuai dengan gerakan Olimpiade.”Oleh karenanya, Olimpiade Sochi kemudian menjadi sarana propaganda bagi kalangan tersebut. Semisal, atlet snowboard asal Australia Belel Brockhoff yang ingin mengkritik presiden Rusia, Vladimir Putin, dan sikap homofobia.
Sebaliknya, Dmitry Chernyshenko, presiden Komite Pengelola Olimpiade Sochi menyebutkan bahwa hendaknya atlet tidak mencampuradukkan politik dengan olahraga. Ia menyiratkan, seruan hak kesetaraan kaum gay adalah bentuk dari tindakan politik.
Katanya seperti dikutip Euronews, “Dalam kompetisi olahraga, pertandingan Olimpiade, Piagam Olimpiade harus dijunjung tinggi. Aturannya melarang segala macam propaganda, apa pun itu. Karena, Olimpiade adalah festival olahraga. Mari bicara seputar olahraga, bukan politik.”